Selasa, 02 Februari 2010

" Menyembah Allah dalam Roh dan Kebenaran (bag.3) "

Jika didua bab sebelumnya kita membahas soal arti dan mengapa kita melakukan penyembahan, maka kali ini kita akan membahas hasil dari suatu penyembahan.

3. Hasil dari menjadi penyembah.
Lewat kisah robohnya tembok Yerikho karena puji-pujian, kita dapat melihat bahwa hasil dari penyembahan adalah kemenangan yang diberikan oleh Allah.Kemenangan atas apa saja?
a. Menang atas kemustahilan.
Yosua 6:20 mencatat robohnya tembok itu setelah segenap bangsa Israel bersorak-sorai. Sungguh suatu hal yang mustahil jika hanya suara sorak-sorai bangsa Israel dapat menghancurkan tembok setebal itu, sekalipun ada tafsiran yang mengatakan bahwa sorak-sorai bangsa Israel sedemikian gegap gempita sampai membuat getaran suara mereka mampu membuat tembok itu tersebut roboh. Kota Yerikho dikelilingi tembok setebal (kurang lebih) 6M dengan tinggi (kurang lebih) 14M. Kereta perangpun dapat melintas diatas tembok tersebut, mustahil jika dapat dirubuhkan menurut ukuran manusia, tapi tidak bagi Allah. Ia mengaruniakan bagi Israel karena ketaatan dan puji-pujian mereka.Hal yang sama juga dialami bangsa Israel ketika berperang melawan bangsa Gideon, Allah memberikan kemenangan bagi bangsa Israel meskipun mereka maju dengan 300 orang yang tidak takut berperang, dengan bersenjata obor, sangkakala dan buyung kosong melawan Midian yang jumlahnya "seperti belalang banyaknya". Sungguh suatu hal yang mustahil, tapi perhatikan saat Israel meneriakkan sorak pengagungan bagi Allah, Ia mengaruniakan sorak pengagungan bagi Allah. Kemenangan juga akan Allah karuniakan kepada kita jika kita menyembah Allah dengan hati yang taat. Ingat penyembahan adalah suatu cara hidup bukan ekspresi sesaat.

b. Menang atas roh-roh jahat.
1 Samuel 16:23 mengisahkan setiap kali roh jahat hinggap atas Saul, maka Daud mengambil kecapi dan memainkannya sehingga roh jahat itu undur daripada Saul. Tentu bukan petikan kecapi itu yang membuat Roh Jahat mundur tapi Allahlah yang memberikan kemenangan itu kepada Raja Daud, karena Daud memainkan musiknya disertai hati yang mengasihi Allah.

Selesai.........
Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.