Minggu, 14 Februari 2010

" Arti sebuah kasih "




Dalam bukunya "The Next Door Savior" Max Lucado menuliskan sebuah kisah yang didengarnya dari seseorang yang bernama Dr. Maxwell Maltz. Kisah luar biasa ini menceritakan tentang arti sebuah kasih:

Seorang pria terluka dalam sebuah kebakaran ketika ia berusaha menyelamatkan orangtuanya dari rumah yang terbakar itu. Dia tidak berhasil menyelamatkan orangtuanya. Mereka meninggal dunia. Namun karena kebakaran tersebut, wajah pria tersebut rusak. Pria ini secara salah menafsirkan penderitaannya sebagai hukuman Tuhan. Pria ini tidak mau bertemu dengan siapapun - bahkan istrinya sendiri.

Istrinya pergi ke Dr.Maltz, seorang ahli bedah plastik untuk mencari pertolongan. Ia memberitahu wanita ini untuk tidak perlu kuatir.

"Saya dapat memperbaiki wajahnya," demikian katanya.

Tetapi istri pria tersebut tidak menyambut kabar tersebut dengan gembira. Suaminya berkali-kali menolak pertolongan apapun. Ia tahu suaminya akan menolaknya lagi.

Lalu mengapa wanita ini mengunjungi Dr. Maltz?

"Saya mau Anda merusak wajah saya supaya saya serupa dengannya! Jika saya bisa merasakan penderitaannya, mungkin ia akan membiarkan saya kembali dalam hidupnya."Dr.Maltz terkejut. Ia menolak permintaan wanita itu, tetapi ia begitu terharu oleh cinta wanita itu sehigga ia pergi dan berbicara kepada suaminya. Ia mengetuk pintu kamar tidur pria itu, sambil berbicara dengan keras, "Saya seorang ahli bedah plastik, dan saya ingin Anda tahu bahwa saya dapat memperbaiki wajah Anda."

Tidak ada jabawan.

"Keluarlah..!" lalu tidak ada suara lagi.

Dengan masih berbicara di depan pintu, Dr. Maltz pria itu bercerita tentang usul istrinya.

"Istri Anda meminta supaya saya merusak wajahnya, membuat wajahnya sama seperti wajah Anda dengan harapan bahwa Anda akan membiarkannya kembali dalam hidup Anda. Begitu besar cintanya kepada Anda."

Keadaan hening sesaat, dan kemudian, dengan sangat berlahan, gagang pintu mulai bergerak.

Tahukah Anda, sama seperti perasaan istri pria itu, demikian juga perasaan Tuhan terhadap kita. Tetapi yang Ia lakukan bukan sekedar ingin wajahnya sama seperti kita, tetapi Ia mengambil semua keburukan kita, semua dosa dan salah kita, semua sakit dan derita kita, Ia mati di kayu salib untuk kita. Hal itu YESUS lakukan karena Ia senang dan ingin bersama-sama dengan kita. Apakah Anda mau membuka hati Anda bagi Dia? YESUS menantikan Anda untuk membuka pintu hati Anda baginya saat ini.

sumber : The next door saviorBookmark and Share

Sabtu, 06 Februari 2010

" Kasih sebagai dasar atau landasan "

Bookmark and Share "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan... Mengasihi sesamamu seperti dirimu sendiri."



Matius 22:37-39

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - --

Devosional Thought For The Day

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - --
Yesus merangkum seluruh hukum sebagai kasih untuk Tuhan, dan kasih kepada sesama. Jadi Rasul Paulus menyimpulkan, "Kasih adalah pemenuhan hukum."



Tetapi ketika kita membaca perintah-perintah, kita tidak selalu ingin kasih. Hukum menunjukkan apa yang salah dengan kita, dosa kita. Dosa adalah lawan dari kasih.


Ketika kita mengalami kasih Allah dan pengampunan dalam Yesus, kita mulai memiliki pendapat yang berbeda tentang kasih. Kami datang untuk melihat bahwa kasih itu baik.


Hal ini akan mengubah pendapat kita Hukum juga. Kita dapat mulai melihat UU tidak hanya mengutuk dan membatasi, tapi menyenangkan karena menunjukkan jalan kasih.



- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - --

Prayer For The Day

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - --


Ya Allah, apa yang kedamaian dan kenyamanan untuk mengerti bahwa Allah adalah kasih. Ini adalah satu-satunya harapan dan penghiburan. Tuhan, tolonglah aku untuk mengingat bagaimana dianugrahkan kasih , bahwa aku  selalu senang dalam hak tinggi mengikuti jalan Allah, jalan kasih. Amin.
Bagikan

Selasa, 02 Februari 2010

" Jejak - jejak kaki "

Margaret Fisback Powers

Suatu malam aku bermimpi,
berjalan-jalan di sepanjang pantai bersama Tuhanku,
Melintas di langit gelap babak-babak hidupku,
Pada setiap babak, akau melihat dua pasang jejak kaki,
Yang sepasang milikku dan yang lain milik Tuhanku,

Ketika babak terakhir terkilas dihadapanku,
aku menengok jejak-jejak kaki di atas pasir,
dan betapa terkejutnya diriku.
Aku sadar bahwa ini terjadi saat hidupku
berada dalam keadaan yang paling menyedihkan.

Hal ini selalu menggangguku,
dan akupun bertanya kepada Tuhan tentang dilemaku ini,
"Tuhan ketika aku mengambil keputusan untuk mengikuti-Mu,
Engkau berjanji akan selalu berjalan dan bercakap-cakap denganku
di sepanjang jalan hidupku.
Namun ternyata dalam masa yang paling sulit dalam hidupku,
hanya ada sepasang jejak kaki
Aku benar-benar tidak mengerti
Mengapa ketika aku sangat memerlukan-Mu
Engkau meninggalkan aku."

Ia menjawab dengan lembut, "Anak-Ku, Aku sangat mengasihi-Mu
dan sekali-kali Aku tidak akan pernah membiarkanmu,
terutama sekali ketika pencobaan dan ujian datang,
Bila engkau melihat hanya ada sepasang jejak kaki,
itu karena engkau berada dalam gendongan-Ku"

Campbell, San Jose
06 April 2004Bookmark and Share

" Dimanakah hati anda berada "

Bookmark and Share 

Seorang pernah bertanya kepada John D. Rockefeller, “Tuan, berapa banyakkah uang yang di butuhkan oleh seseorang sehingga ia merasa puas ? Rockefeller mejawab, “Lebih sedikit dari apa yang telah dimilikinya , yang berarti bahwa uang itu tidak berkuasa untuk memuaskan mereka yang menyia-nyiakan hidup mereka untuk mencari dan menimbunnya”.
Apa yang di katakan Rockefeller, benar, karena dengan uang manusia tidak pernah puas dengan apa yang di dapatinya. Ibarat seperti terminum air laut, yang terus merasa haus. Begitu juga manusia dengan uang yang tidak pernah puas dengan apa yang di dapati atau ditimbunnya.
Pengkhotbah berkata, “ siapa mencari uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Ini pun sia-sia” (pengkhotbah 5:9). Manusia sering terhanyut dalam mengejar uang atau harta dalam kehidupannya, atau menjadi kesia-siaan dalam hidupnya. Artinya, bukan uang atau harta tidak penting dalam kehidupan manusia. Uang itu penting sebagai alat menjalankan roda kehidupan. Tapi bukan yang utama dalam hidup ini. Pengkhotbah mengajarkan pada para pembaca untuk mensyukuri apa yang di dapati. Sebab bagi yang mengejar dan menimbun uang atau harta, ia akan tidak tenang dalam hidupnya. Yesus berkata, “Karena di mana hartamu berada, disitu juga hatimu berada.” (Matius 6:21)
Akhirnya kita menyadari bahwa kebahagiaan bukan terletak pada uang atau harta yang banyak, melainkan mensyukuri hasil usaha yang didapat dan yang di anugrahkan Allah pada hidup ini . Ingat, uang sangat baik menjadi hamba kita, tetapi sangat jahat menjadi tuan bagi hidup kita. Jadi, berkuasalah atas uang dan janganlah di kuasai oleh uang. Amin..!!!

" Rencana keselamatan Allah yang sederhana. " (bag.2)

Keempat
Apabila Anda tidak percaya dalam Yesus yang telah mati menggantikan Anda, pasti Anda akan tinggal untuk selama-lamanya di dalam neraka. Jika Anda percaya kepada-Nya sebagai Juruselamat yang telah disalibkan, dikuburkan serta dibangkitkan, Anda menerima pengampunan atas segala dosa dan karunia keselamatan kekal karena iman. Anda berkata, "Tidak mungkin semudah itu !" Ya, memang semudah itu ! Ini sesuai Alkitab. Ini adalah rencana Allah.
Hai kawan, percayalah pada Yesus dan terimalah Dia sebagai Juruselamat-mu hari ini juga. Kalau rencana-Nya masih belum jelas bagi Anda, bacalah tulisan ini berulang-ulang tanpa berhenti sampai Anda mengerti. Jiwa Anda lebih berharga daripada seluruh dunia. "Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya?" (Markus 8 : 36). Anda harus benar-benar pasti akan keselamatan pribadi ini. Apabila Anda kehilangan jiwa, Anda akan kehilangan surga dan kehilangan segala-galanya. Saya mohon dengan sangat, biarkanlah Allah selamatkan Anda saat ini juga! Kuasa Allah akan menyelamatkan Anda, tetapkan keselamatan Anda dan mungkinkan Anda untuk hidup sebagai orang Kristen yang selalu menang atas pencobaan.

Kelima
"Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya." (1 Korintus 10:13).
Jangan tergantung pada perasaan Anda. Perasaan itu selalu berubah. Berdirilah pada janji-janji Allah. Janji-janji Allah tidak pernah berubah. Setelah Anda selamat, ada tiga hal yang perlu dilakukan setiap hari untuk pertumbuhan iman:
1.Berdoa-Berbicara kepada Allah.
2.Bacalah Alkitab-Biarkan Allah berbicara.
3.Bersaksi-Anda berbicara bagi Allah.
Anda perlu dibaptis sesuai kepatuhan Anda pada Tuhan Yesus Kristus sebagai kesaksian pada khalayak ramai atas keselamatan Anda, dan kemudian bergabung secepatnya dengan gereja yang menjunjung tinggi Alkitab sebagai Firman Allah. "Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita. ....... " (2 Timotius 1 : 8).
"Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga" (Matius 10:32).

Copyright: Robert Ford Porter, 1991
Bookmark and Share

" Rencana keselamatan Allah yang sederhana. " (bag.1)

Bookmark and Share
Hai Kawan! Saya akan mengajukan pertanyaan yang paling penting di dalam kehidupan ini. Kebahagiaan dan kesusahan Anda dari sekarang sampai selama-lamanya akan bergantung pada jawaban Anda. Pertanyaannya adalah: Apakah Anda sudah diselamatkan? Ini bukan pertanyaan tentang perbuatan baik Anda, bukan juga apakah Anda anggota gereja, tetapi apakah Anda sudah diselamatkan? Apakah Anda yakin akan masuk surga setelah meninggal dunia. Allah mengatakan bahwa untuk dapat masuk ke surga, Anda harus dilahirkan kembali. Dalam Yohanes 3:7, Yesus berkata kepada Nikodemus, "Kamu harus dilahirkan kembali." Dalam Alkitab, Allah memberikan rencana bagaimana caranya untuk dapat dilahirkan kembali yang berarti diselamatkan. Rencana-Nya sangat sederhana! Anda dapat diselamatkan hari ini juga. Bagaimana caranya? Pertama-tama kawanku, Anda harus sadar bahwa Anda adalah orang berdosa. "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah" (Roma 3:23). Karena Anda adalah orang berdosa, Anda dipastikan akan mengalami maut. "Sebab upah dosa ialah maut" (Roma 6:23).

Pertama
Ini artinya pemisahan kekal dari Allah di dalam neraka. "... manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi" (Ibrani 9 : 27). Tetapi Allah sangat mengasihi Anda, Dia telah memberikan Anak-Nya yang tunggal, Yesus, untuk menanggung dosa Anda dan mati untuk Anda. ". . . Dia (Yesus) yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah" (2 Korintus 5 : 21). Yesus harus meneteskan darah-Nya dan mati. "Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya..... " (Imamat 17 : 11). "...tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan" (Ibrani 9 : 22). "Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa" (Roma 5:8).
Meskipun kita tidak dapat mengerti bagaimana caranya, Allah berkata bahwa dosa-dosa saya dan Anda telah dibebankan pada Yesus dan Ia mati untuk kita. Dia dijadikan pengganti kita. Ini adalah kebenaran. Allah tidak dapat berbohong, Kawanku, "...sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat" (Kis 17:30).

Kedua
Pertobatan ini adalah perubahan cara berpikir di mana seseorang mengaku dan setuju bahwa ia orang berdosa di hadapan Allah dan mengaku serta menerima apa yang telah dilakukan Yesus di atas kayu salib untuk kita semua. Dalam Kisah Para Rasul 16 : 30-31, penjaga penjara Filipi bertanya kepada Paulus dan Silas :..... Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat supaya aku selamat?" Jawab mereka : Percayalah kepada Tuhan Yesus Knstus dan engkau akan selamat..... "
Percayalah pada-Nya sebagai seseorang yang telah menanggung dosa-dosa Anda, dan mati menggantikan Anda, dikuburkan, dan dibangkitkan kembali oleh Allah. Kebangkitan-Nya memastikan bahwa orang percaya dapat yakin akan kehidupan kekal saat menerima Yesus sebagai Juruselamat. "Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya " (Yohanes 1:12).
"Sebab barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan" (Roma 10:13). Barangsiapa dalam kutipan di atas termasuk Anda. Akan diselamatkan bukan berarti mungkin, atau dapat, tetapi pasti diselamatkan.

Ketiga
Tentu Anda sadar bahwa Anda seorang berdosa. Saat ini juga, di manapun Anda berada, bertobatlah, angkatlah hatimu pada Allah dalam doa. Dalam Lukas 18 :13, seorang yang berdosa berdoa : ... Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. "

Berdoalah :
"Ya Allah,aku tahu bahwa aku adalah orang berdosa.Aku percaya bahwa Yesus telah menggantikanaku waktu Dia mati di kayu salib.Aku percaya bahwa penumpahan darah-Nya,kematian-Nya,penguburan-Nya dan kebangkitan-Nya adalah untuk aku.Sekarang aku menerima-Nya sebagai Juruselamat-ku.Terima kasih atas pengampunan dosa-dosaku,pemberian keselamatan dan kehidupan yang kekal,karena rahmat dan anugerah-Mu.Amin."
Terimalah Firman Allah dan dapatkanlah keselamatan daripada-Nya dengan iman. Percayalah, maka Anda akan diselamatkan. Bukan gereja, perkumpulan atau pun perbuatan-perbuatan baik yang menyelamatkan Anda. Ingatlah, hanya Allah yang dapat melakukan karya keselamatan, secara menyeluruh! Rencana keselamatan Allah yang sederhana adalah: Anda orang berdosa.

" Pentacostal "

Bookmark and Share
Pentakosta merupakan satu dari tiga hari raya orang Yahudi sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah (Im 23:4-21). Itu sebabnya pada hari Pentakosta kita melihat mengapa banyak orang hadir di Yerusalem. Pentakosta adalah hari ke-50 sesudah Paskah dan juga disebut hari genap 7 Minggu (Im 23:15). Pada hari ini roti yang pertama yang dibuat dari gandum hasil panen baru harus dipersembahkan kepada Tuhan sebagai korban. Lalu apa hubungannya dengan janji Bapa? Disini Roh Kudus menuai hasil pekerjaan Kristus, menggunakannya serta menghidupkannya dalam hati manusia. Roh Kudus datang sebagaimana ditetapkan oleh Bapa. Sepuluh hari lamanya para murid berkumpul setelah kenaikan Tuhan Yesus di tempat yang telah diberitahukan oleh Tuhan Yesus untuk menunggu janji Bapa. Pada hari kelima puluh itulah Roh Kudus dicurahkan. 


Roh Kudus dicurahkan memakai simbol yang kelihatan dan kedengaran. Simbol tersebut jangan kita artikan atau samakan dengan pencurahan Roh Kudus itu sendiri. Tanda atau simbol ini hanya memberikan gambaran peristiwa. Tanda atau simbol dari pencurahan Roh Kudus ini ada dua yaitu Pertama, bunyi seperti tiupan angin yang keras. Angin disini adalah gambaran dari keilahian dan seringkali digunakan untuk menggambarkan kuasa dan kehadiran Allah, yang mana kuasa dari anugerah Allah tersebut tidak dapat ditolak. Seperti angin, Allah tidak bisa dikontrol oleh manusia, Ia berdaulat, berkuasa dan tidak dapat ditolak dalam semua pekerjaannya. Demikian juga yang kedua yaitu api. Api juga melambangkan kehadiran Allah di tengah umatNya. Misalnya dengan Musa, Allah menyatakan diri dalam semak yang menyala (Kel 3:1-6). Demikian juga simbol kehadiran Allah dengan umat Israel adalah tiang api (Kel 13:21-22). Perlu kita perhatikan, api di dalam peristiwa Pantekosta disini dinyatakan dalam bentuk lidah. Lidah api disini menunjuk pada hal berbicara dan bersaksi sebagai tugas para murid.


Akibat dari kehadiran Roh Kudus kita melihat mereka dipenuhi dengan Roh Kudus. Dipenuhi dengan Roh berarti dikontrol olehNya (Ef 5:18-20). Di samping dipenuhi dengan Roh Kudus para murid juga mulai berbicara dengan bahasa-bahasa lain. Karunia bahasa lidah disini merupakan kemampuan untuk berbicara suatu bahasa tanpa dipelajari terlebih dahulu (Kis 2:6-11). Kata yang diterjemahkan ‘bahasa-bahasa lain’ (ay 4) sama dengan kata yang dipakai pada ayat 3 untuk menyatakan gejala api yang nampak di atas masing-masing kepala yaitu lidah. Jadi ayat 4 dapat diterjemahkan, ‘mereka mulai berbicara dengan lidah lain sebagaimana yang diberikan Roh kepada mereka untuk berkata-kata.


Disini kita harus mencatat perbedaan konsep yang dimengerti oleh gereja Pantekosta dan Karismatik, mereka menyamakan Kis 2 ini dengan I Kor 12 dan 14. Padahal kedua bagian Alkitab di atas merupakan dua hal yang berbeda. Dalam Kisah Para Rasul karunia bahasa lidah dimengerti oleh orang banyak yang hadir pada waktu itu. Sedangkan bahasa lidah di dalam I Kor 12 dan 14 tidak dapat dimengerti. Kedua, di dalam Kisah Para Rasul bahasa lidah diberikan dalam konteks kesaksian. Sedangkan dalam I Kor 12 dan 14 bahasa lidah untuk membangun diri sendiri. Ketiga Dalam Kisah Para Rasul jelas tidak memerlukan penerjemah sedangkan di dalam I Kor 12 dan 14 membutuhkan penerjemah. Apalagi kita belum tahu dengan pasti apakah bahasa lidah di dalam I Kor 12 dan 14 ini identik dengan bahasa lidah yang ada saat ini. Siapa yang berani memastikan bahwa bahasa lidah yang sekarang digunakan sama dengan bahasa lidah dengan I Kor 12 dan 14.


Pada saat para rasul dan orang-orang percaya berbicara dalam bahasa lain maka beberapa orang menyindir bahwa mereka mabuk oleh anggur. Mendengar kalimat tersebut maka berdirilah Petrus beserta sebelas rasul yang lain. Kemudian Petrus mewakili para murid berkhotbah. Ini dapat dikatakan merupakan khotbah sulung Petrus. Secara homiletika jika kita melihat ayat 14-36 kita menemukan garis besar khotbah yang baik dalam arti ada pendahuluan (ay 14-21), ada isi (21-35) dan konklusi (36). Khotbah tersebut oleh Petrus diberi judul Yesus adalah Kristus. Mengapa? Karena orang-orang Yahudi pada waktu itu masih tidak percaya bahwa Yesus adalah Kristus atau Mesias yang diurapi.


Di dalam bagian pedahuluan, Petrus memperbaiki kekeliruan mereka yang menganggap para rasul dan murid sedang mabuk. Petrus mengatakan bahwa mereka tidak mabuk karena hari baru pukul 9 pagi. Menurut kebiasaan orang Yahudi pada hari raya umat harus berdoa lebih dahulu baru setelah itu makan dan minum. Jadi pada waktu itu masih pagi jadi tidak mungkin mereka mabuk anggur. Lalu apa yang terjadi dengan mereka? Sehubungan dengan hal ini Petrus kemudian mengatakan bahwa hal itu terjadi karena penggenapan nubuatan nabi Yoel 2:28-32 yang menerangkan bahwa Roh Kudus dicurahkan kepada semua orang bukan hanya pada orang orang tertentu saja sebagaimana pada masa PL.


Ayat 21 mengatakan, "Barang siapa berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan." Ini merupakan ayat terakhir dari nubuatan Yoel yang dikutip oleh Petrus. Kata ‘barang siapa berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan." Kata Tuhan di dalam kitab Yoel ditulis dengan huruf besar TUHAN. Kata TUHAN disini menunjuk kepada nama Tuhan Pencipta langit dan bumi. Disini kata TUHAN dikaitkan dengan Kristus. Jadi Tuhan di dalam PL sama dengan Kristus di dalam PB. Ayat ini juga mau memberitahukan bahwa keselamatan itu adalah anugerah bukan karena usaha manusia melainkan karena jasa-jasa Kristus. Di dalam ayat 22 juga kita ketahui bahwa keselamatan bukan hanya anugerah melainkan juga sudah direncanakan dan ditentukan oleh Allah sejak kekal. Di dalam ayat 22 jelas bahwa Allahlah yang sudah menentukan lebih dahulu. Sejak kekal, yang kemudian dinyatakan di dalam proses waktu dimana Kristus datang kedalam dunia dengan tanda-tanda. Akhirnya Kristus diserahkan sesuai dengan rencana dan maksud Allah untuk menyerahkan hidupNya mati menggantikan kita yang berdosa (ay 23). Namun Kristus tidak berada selamanya di dalam kubur maka pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati kemudian 40 hari menampakkan diri kepada para murid, para wanita dan para rasul. Akhirnya Kristus naik ke sorga. Pada ayat 36 ini merupakan kesimpulan dari khotbah Petrus. 


Setelah mendengar khotbah Petrus maka orang-orang yang hadir merasa terharu. Kemudian bertanya kepada Petrus apa yang harus mereka perbuat. Petrus mengatakan bahwa mereka harus bertobat dan dibaptis. Maka mereka akan menerima karunia Roh.
Dari kedatangan Roh Kudus ini kita menemukan tiga pelajaran penting. Pertama, pada waktu Roh Kudus hadir mereka dipenuhi oleh Roh Kudus dan bersaksi dengan penuh kuasa. Kedua, Roh Kudus akan membuka telinga yang tuli, mata yang buta, hati yang bebal sehingga mereka dapat mendengar, melihat dan membuka hati mereka untuk Kristus. Ketiga, pada saat Roh Kudus dicurahkan kita melihat adanya kuasa penghakiman yang menghidupkan atau yang mematikan. Ketiga hal inilah yang kita lihat ketika Roh Kudus bekerja di dalam hidup anak-anak Tuhan.

" Menyembah Allah dalam Roh dan Kebenaran (bag.3) "

Jika didua bab sebelumnya kita membahas soal arti dan mengapa kita melakukan penyembahan, maka kali ini kita akan membahas hasil dari suatu penyembahan.

3. Hasil dari menjadi penyembah.
Lewat kisah robohnya tembok Yerikho karena puji-pujian, kita dapat melihat bahwa hasil dari penyembahan adalah kemenangan yang diberikan oleh Allah.Kemenangan atas apa saja?
a. Menang atas kemustahilan.
Yosua 6:20 mencatat robohnya tembok itu setelah segenap bangsa Israel bersorak-sorai. Sungguh suatu hal yang mustahil jika hanya suara sorak-sorai bangsa Israel dapat menghancurkan tembok setebal itu, sekalipun ada tafsiran yang mengatakan bahwa sorak-sorai bangsa Israel sedemikian gegap gempita sampai membuat getaran suara mereka mampu membuat tembok itu tersebut roboh. Kota Yerikho dikelilingi tembok setebal (kurang lebih) 6M dengan tinggi (kurang lebih) 14M. Kereta perangpun dapat melintas diatas tembok tersebut, mustahil jika dapat dirubuhkan menurut ukuran manusia, tapi tidak bagi Allah. Ia mengaruniakan bagi Israel karena ketaatan dan puji-pujian mereka.Hal yang sama juga dialami bangsa Israel ketika berperang melawan bangsa Gideon, Allah memberikan kemenangan bagi bangsa Israel meskipun mereka maju dengan 300 orang yang tidak takut berperang, dengan bersenjata obor, sangkakala dan buyung kosong melawan Midian yang jumlahnya "seperti belalang banyaknya". Sungguh suatu hal yang mustahil, tapi perhatikan saat Israel meneriakkan sorak pengagungan bagi Allah, Ia mengaruniakan sorak pengagungan bagi Allah. Kemenangan juga akan Allah karuniakan kepada kita jika kita menyembah Allah dengan hati yang taat. Ingat penyembahan adalah suatu cara hidup bukan ekspresi sesaat.

b. Menang atas roh-roh jahat.
1 Samuel 16:23 mengisahkan setiap kali roh jahat hinggap atas Saul, maka Daud mengambil kecapi dan memainkannya sehingga roh jahat itu undur daripada Saul. Tentu bukan petikan kecapi itu yang membuat Roh Jahat mundur tapi Allahlah yang memberikan kemenangan itu kepada Raja Daud, karena Daud memainkan musiknya disertai hati yang mengasihi Allah.

Selesai.........
Bookmark and Share

" Menyembah Allah dalam Roh dan Kebenaran (bag.2) "

Bookmark and Share
Jika di bab sebelumnya kita membahas arti dari penyembahan maka kita kali ini akan membahas, mengapa kita menyembah Tuhan?

2. Mengapa kita menyembah Tuhan.
a. Karena kita adalah ciptaanNya 
Allah menciptakan manusia menurut gambarNya (kej 1:26-27) bukannya tanpa maksud. Dan Ia (Allah) menghendaki penyembahan kepadaNya dari pihak kita (Mazmur 150:6), penyembahan bukanlah soal pilihan. Ketika menanggapi pencobaan ibliz (Mat4:10) Yesus mengutip Ul6:13 ("Engkau harus menyembah Tuhan AllahMu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"). Dengan berkata demikian kepada ibliz, Ia berkuasa untuk memerintahkan kepada setiap mahkluk yang diciptakanNya.
b. Karena Tuhan adalah raja. 
Menyembah dikatakan atau dikonotasikan sebagai suatu sikap menghormati dan sujud kepada seorang Raja. Tuhan adalah Raja yang kekal (Maz10:16) dan kuat (Maz99:1-5;9), Dia layak menerima penyembahan yang murni dari hati kita.
c. Karena apa yang t'lah Allah perbuat kepada kita. 
Landasan penyembahan yang benar adalah penebusan, Allah t'lah menebus kita sehingga kita menjadi penyembah. Yesus berkata bahwa Anak Manusia (Yesus) datang kedunia untuk mencari dan menyelamatkan yang terhilang (Luk19:10). Dalam Yoh4:23 Tujuan Bapa mengutus Kristus untuk mencari dan menyelamatkan dengan tujuan khusus: untuk menghasilkan umat yang menyembah. Jadi tujuan utama kita dis'lamatkan agar kita menjadi umat penyembah sehingga hidup kita berkenan kepadaNya.

1 Petrus 2:9 mencatat betapa Allah t'lah mengasihi kita dengan maksud:
- "Mengeluarkan kita dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib"  ,ini berbicara tentang karya penebusan Kristus yang t'lah menebus kita dari cara hidup yang sia-sia dan membawa kita berjalan dalam terangNya.
- "menjadikan kita umat pilihan Hal ini bicara soal anugrah, kita sebenarnya tidak layak dikasihani, namun sebalikNya Allah justru menjadikan kita sebagai umat pilihanNya.
- "menjadikan kita imamat yang rajani ini berbicara bahwa Allah tidak hanya mengangkat kita tapi juga menjadikan dan memberi wewenang atau kuasa kepada kita.
- "menjadikan kita bangsa yang kudus ini menunjukkan adanya sifat Illahi dalam orang-orang yang ditebusNya yang diberikanNya atau diwariskanNya kepada kita.
- "menjadikan kita umat milik Allah sendiri."  Ini berbicara bahwa Allah bukan hanya menebus kita tapi juga mengangkat derajat kita dari bukan bangsa pilihan Allah menjadi umat milik Allah.


Bersambung........ 

" Menyembah Allah dalam Roh dan Kebenaran (bag.1) "

Bookmark and Share
1. Arti dari penyembahan.
Perjanjian baru menggunakan beberapa kata penyembahan dua diantaranya adalah:
a. proskuneo, yang artinya mencium kearah tangan atau membungkuk. Ini artinya penyembahan harus dilakukan dengan sikap rendah hati (merendahkan diri).
b. latreuo, yang artinya memberikan dengan penghormatan.
Penyembahan adalah pengakuan akan martabat atau kekuasaan Allah yang MahaTinggi. Jadi jika kita berbicara mengenai penyembahan berarti kita berbicara tentang sesuatu yang diberikan kepada Allah, hasrat yang penuh dan tidak mementingkan diri sendiri untuk memberikan kepada Allah adalah hakekat dan inti dari penyembahan. Jadi cara hidup penyembahan adalah mati bagi diri sendiri (memberikan kehendak hidup kepada Allah) kemudian sikap lalu milik kita kepada Allah, jadi menyembah Allah adalah suatu gaya hidup yang harus dimiliki oleh anak-anak Tuhan.
Alkitab memberikan contoh pribadi yang memiliki kualitas hidup (karakter) sebagai penyembah, yaitu :
1.      Abraham 
Kejadian 22:5 
Kalimat tersebut jika anda baca diucapkan oleh Abraham saat ia akan naik ke gunung untuk mempersembahkan Ishak, putra tunggal yang kelahirannya t'lah dinantikan Abraham selama 25 tahun. Perhatikan Abraham menggunakan kata "sembahyang" saat ia bermaksud mengorbankan anak kesayangannya, seperti yang Allah minta, Abraham paham betul bahwa penyembahan adalah memberikan korban terbaik sesuai dengan kehendak Tuhan.
      2.  Ayub
      Ayub 1:20, 21
Kalimat tersebut keluar dari hati Ayub saat ia kehilangan seluruh harta benda dan kesepuluh orang anaknya, sungguh suatu kesulitan yang rasanya mustahil untuk bisa dipikul oleh ayub seorang diri. Tetapi perhatikan sikap Ayub saat ia kehilangan semua yang ia miliki dan ia kasihi, Ia tetap menyembah dan mengucapkan syukur kepada Allah. Ayub sepenuhnya menyadari bahwa Allah memegang  otoritas tertinggi dalam hidupnya, meyembah artinya tetap mengagungkan Tuhan dan mengucapkan syukur ditengah-tengah kesulitan, tetap memuji Allah saat badai sukacita melanda.
     3. Daud
     2 Samuel 12:19-20
Penyembahan ini terjadi saat setelah Anak Daud hasil perzinahannya dengan Batsyeba mati, Daud tetap menyembah Tuhan meski keinginannya agar bayi itu hidup tidak dikabulkan oleh Tuhan. Daud menyadari Allah mempunyai jalannya sendiri untuk menegakkan keadilan, meyembah berarti tetap mengakui kedaulatan Allah meski permohonan kita tak dikabulkan.

Tokoh-tokoh diatas memiliki kualitas hidup hidup sebagai penyembah dan hal itu membuat mereka memiliki Iman yang teguh karena selalu rindu untuk dekat kepada Tuhan, Tidakkah kita ingin memiliki hidup yang berkualitas seperti mereka.....??

Bersambung .......

" Yesus itu kaya atau miskin (2)"

KOMPAS.com — BEBERAPA pengkhotbah injil kemakmuran menarik kesimpulan yang berbeda dari teks Injil yang sama. Tom Brown, pendeta dari Gereja Word of Life, El Paso, AS, mengatakan, dirinya tidak mengatakan Yesus kaya karena ingin memberi alasan bagi orang untuk menjalani hidup yang memanjakan diri. Brown ingin orang mengerti bahwa Yesus menggunakan kekayaan materi dan spiritual untuk menolong orang lain, demikian juga yang seharusnya dilakukan para pengikut-Nya.

Brown mengatakan, kata-kata yang diucapkan Yesus sendiri membuktikan bahwa Dia bukanlah orang miskin. "Yesus berkata bahwa akan selalu ada orang miskin di sekitarmu, namun Aku tidak akan selamanya besertamu," kata Brown. "Yesus tidak meletakkan diri dalam kelompok orang miskin...." "Saya percaya Ia adalah orang terkaya di muka bumi karena Tuhan adalah sumbernya," tambah Brown.

Sejumlah pendeta berpendapat, kekayaan Yesus amat jelas dalam Injil, bahkan pada bagian penyalibannya. Injil Perjanjian Baru bercerita, beberapa prajurit Romawi mengundi jubah Yesus sementara ia bergantung di salib. Menurut C Thomas Anderson dari Gereja Living Word Bible Church, mereka takkan mengundi pakaian Yesus bila itu tidak mahal. "Saya tidak mengenal seorang pun, bahkan Pamela Anderson, hingga orang sampai mengundi pakaian yang dikenakannya," kata Anderson. "Itu pastilah barang bagus yang ia kenakan."

Anderson mengatakan, Yesus tidak mungkin bisa memiliki murid-murid atau banyak pengikut jika Dia miskin. Dia tidak mungkin bisa mendapatkan rasa hormat dari mereka. "Yang miskin akan mengikuti yang kaya, yang kaya mengikuti yang kaya, tapi yang kaya tidak pernah mengikuti yang miskin," kata Anderson.

Membelokkan Injil demi keuntungan pribadi?
Luke Timothy Johnson, seorang profesor di Universitas Perjanjian Baru Emory, menyebut pendapat Anderson sangat tidak logis. "Jadi Martin Luther King dulu pasti seorang miliuner," katanya. "Orang banyak mengikuti Siddhartha Buddha dan dia seorang miskin. Demi Tuhan, rakyat jelata mengikuti Mahatma Gandhi, dan Gandhi mengenakan cawat."

"Pendapat bahwa Yesus kaya karena para tentara mengundi untuk mendapatkan jubah-Nya saat Dia disalibkan juga sama tidak masuk akalnya secara historis," kata Johnson, pengarang buku Di Antara Orang Kafir: Agama Yunani-Romawi dan Kristianitas (Among the Gentiles: Greco-Roman Religion and Christianity)."

"Penyaliban merupakan bentuk eksekusi yang dilakukan terhadap para budak dan pemberontak," tambah Johnson. "Itu bukan sebuah eksekusi untuk orang kaya."

Seorang profesor agama di Universitas Baylor yang merupakan seorang spesialis dalam studi tentang kemiskinan pada zaman Yunani-Romawi juga mengatakan, tidak mungkin Yesus dapat dinilai sebagai orang kaya. Bruce W Longenecker mengatakan, kehidupan pada zaman Yesus itu brutal. Sekitar 90 persen penduduk hidup miskin. Sebuah bencana kelaparan atau panen yang buruk dapat menghancurkan sebuah keluarga. Tidak ada kelas menengah.

"Pada dunia masa itu, Anda menjadi relatif miskin atau sangat kaya, hanya ada sedikit yang berada di antara," kata Longenecker, penulis buku Engaging Economics: New Testament Scenarios and Early Christian Reception.

"Injil Perjanjian Baru penuh dengan perumpamaan yang berisi kritikan Yesus kepada orang kaya dan pujian-Nya kepada orang miskin," kata Longenecker. Dalam bab enam Injil Lukas, kata Longeneker, Yesus mengutuk orang kaya. "Satu-satunya cara Anda untuk dapat menggolongkan Yesus sebagai orang kaya adalah membela penafsiran yang menyimpang dan menjadi sepenuhnya naif secara historis," tegas Longenecker.

Anderson, pendeta Arizona itu, tidak menerima pendapat itu. Dia mengatakan, gereja sudah sangat dirusakkan oleh ajaran bahwa Yesus itu miskin. Menurut dia, Tuhan menginginkan para pengikutnya menjadi kaya, bukan untuk keuntungan pribadi, melainkan untuk membantu sesama yang membutuhkan dan menyebarkan Injil.

Ketika pertama kali mengkhotbahkan di gerejanya bahwa Yesus tidak miskin, Anderson mengatakan, dia "menggelisahkan sejumlah orang". Sekarang, katanya, gerejanya mempunyai 9.000 jemaat dan sebuah pelayanan global. "Sangat memilukan, untuk mengatakan bahwa Yesus berjuang sendirian dalam debu dan lumpur," kata Anderson. "Hal itu sangat tidak masuk akal. Dia tetap seorang kaya." (Tamat)

Bookmark and Share

" Yesus itu kaya atau miskin (1)"

KOMPAS.com — SETIAP masa Natal tiba, orang Kristen mengisahkan tentang bayi Yesus yang miskin yang lahir di atas sebuah palungan nista di kandang hewan karena tidak mendapat kamar di tempat penginapan. Namun, Pendeta C Thomas Anderson, pendeta senior dari Gereja Living Word Bible Church di Mesa, Arizona, Amerika Serikat (AS), mengkhotbahkan sebuah versi lain tentang Natal, yaitu bahwa (bayi) Yesus sesungguhnya sama sekali tidak miskin.

Anderson mengatakan, Yesus tidak mungkin miskin karena dia menerima hadiah-hadiah yang menguntungkan, seperti emas, kemenyan, dan dupa, saat lahir. Yesus pastilah orang kaya karena para tentara Romawi yang menyalibkan dia saja sampai mengundi untuk mendapatkan jubahnya yang tentu mahal. Bahkan orangtua Yesus, Maria dan Yosep, menurut dia, hidup dan bepergian dengan penuh gaya.

"Maria dan Yosep (bagaikan) menggunakan sebuah Cadillac untuk pergi ke Bethlehem karena alat transportasi terbaik pada masa mereka adalah seekor keledai," kata Anderson. "Orang miskin, jika punya keledai, akan membunuh dan memakan keledai mereka. Hanya orang kaya yang menggunakan keledai sebagai alat transportasi." Berdasarkan Injil, Maria  yang hamil tua menunggang keledai ketika bepergian dari Nazarett, tempat tinggal Maria dan Yosep, ke Bethlehem untuk mengikuti cacah jiwa.

Banyak orang Kristen melihat Yesus sebagai orang miskin, pengkhotbah keliling yang "tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepalanya". CNN, akhir pekan lalu, melaporkan, saat umumnya orang Kristen di seluruh dunia tahun ini merayakan kelahiran Yesus (dengan gambaran Yesus yang miskin), sekelompok orang Kristen yang lain menegaskan bahwa pada awal masa hidupnya Yesus bukan berasal dari keluarga sederhana.

Mereka mengatakan, Yesus tidak pernah miskin, dan mestinya demikian juga dengan para pengikutnya. Klaim mereka didasarkan pada doktrin yang dikenal sebagai injil (kabar baik tentang) kemakmuran, yang menyatakan bahwa Tuhan mengganjar orang yang percaya dengan kemakmuran keuangan dan anugerah spiritual.

Kontroversial?
Injil kemakuran itu telah menuai banyak kecaman. Namun, pengkhotbah Evengelist yang populer di televisi AS, seperti Oral Roberts, Kenneth Hagin, dan saat ini, Creflo Dollar, telah membangun jemaat besar dan pendengar global dengan menyamakan kesalehan dengan kemakmuran.

Injil kemakmuran, bagaimanapun, bertentangan dengan gambaran tradisional tentang Yesus sebagai orang miskin. Menurut Pendeta Tom Brown, pendeta senior dari Gereja Word of Life di El Paso, Texas, itu disebabkan oleh gambaran tradisional yang salah yang menyatakan Yesus sebagai orang miskin. "Saya percaya Ia adalah orang terkaya di muka bumi karena Ia memiliki Tuhan sebagai sumber."

Buktinya, menurut dia, tersebar di semua Injil Perjanjian Baru. Sebagai contoh, Injil Yohanes Bab 12 mengatakan, Yesus memiliki bendahara, atau seorang "penjaga kantong uang." "Terakhir kali saya memeriksa, orang miskin tidak punya bendahara untuk menjaga uang mereka," kata Brown, pengarang buku Setan, Iblis dan Perang Spiritual.

Debat atas status ekonomi Yesus mungkin tampak tidak masuk akal bagi sebagian orang. Memangnya menjadi masalah Yesus itu miskin atau kaya?

Bagi orang seperti Luke Timothy Johnson, seorang pengajar dan sarjana Perjanjian Baru yang terkenal, hal itu penting. Ia menyatakan, Yesus yang kaya merupakan sebuah pembelokan sejarah dan sebuah ancaman terhadap inti ajaran Kristen: Pengidentifikasian Tuhan dengan kaum miskin. "Jika Yesus menyingkapkan Tuhan, maka ada sesuatu yang berkuasa tentang Tuhan yang tampak dan bekerja di kalangan orang miskin," kata Johnson, seorang profesor Perjanjian Baru di Sekolah Teologi Candler, Universitas Emory di Atlanta, Georgia.

"Gaya hidup Yesus bukanlah gaya hidup dalam komunitas eksklusif atau sebuah korporasi," kata Johnson, mantan biarawan Benediktin. "Anda tidak harus melalui sebuah pagar pengamanan hanya untuk mendekati Yesus. Orang-orang menyentuhnya. Ia mengulurkan tangan-Nya dan menyentuh anak-anak. Aksesibilitas-Nya merupakan salah satu pesan yang paling kuat dalam kekristenan. Dalam Yesus, Tuhan berada bersama kita, dan mayoritas kita adalah orang miskin."Bookmark and Share

" Berkat orang benar "

“Orang benar akan bertunas seperti pohon korma,

akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon;”

Mazmur 92:12
Dua analogi yang dipakai pemazmur untuk menggambarkan orang benar dalam perjalanan hidupnya: (1). Orang benar akan bertunas seperti pohon korma. (2). Orang benar akan tumbuh subur seperti pohon aras libanon. Pohon korma tumbuh di padang gurun yang gersang, dimana pohon buah lainnya tidak bisa. Apabila petani menanam benih korma, menanamnya pasir lalu menindihnya dengan batu. Nampaknya tidak manusiawi, tetapi baik supaya tidak terbawa angin yang akhirnya bisa kering dan mati.  Analogi pohon aras libanon. Pohon aras Libanon satu jenis kayu yang sangat baik. Raja Salomo memakai kayu ini untuk keperluan pembangunan bait Allah? (1 Raja 5:2-8). Kayu aras libanon memiliki serat kayu yang bagus, diameternya lebar dan mudah dibentuk. Konon menurut keterangan, Kayu aras Libanon tumbuh di lereng gunung, setiap harinya selalu diterpa angin kencang, proses ini yang menjadikan akar mampu menancap ke dalam tanah, menyerap sari bagi pertumbuhan batang dan pohon. Terpaan angin juga membentuk serat kayu aras menjadi indah.

Ini berbicara tentang pemeliharaan Tuhan bagi orang benar, walaupun hidup di lokasi dan situasi yang tidak menyenangkan, tantangan, persoalan datang silih bergati, Tuhan mampu membuat sistem untuk menghidupi orang benar sehingga orang benar bisa bertumbuh dan menghasilkan buah. Alkitab tidak pernah menjanjikan orang benar tidak akan mengalami tantangan, tetapi Allah berjanji “Pada waktu orang benar dicobai Ia akan memberikan jalan ke luar” (1 Korintus 10:13). Dimana Anda berada sekarang ini? Apakah terasa seperti dipadang gurun? Apakah Anda merasa Allah kejam? Tantangan terasa bagaikan angin badai, bila anda sudah menjadi orang benar karena YESUS dan tinggal di dalam kebenaran itu, percayalah semuanya itu akan mendatangkan kebaikan pada waktunya.

Bookmark and Share