Selasa, 02 Februari 2010

" Menyembah Allah dalam Roh dan Kebenaran (bag.1) "

Bookmark and Share
1. Arti dari penyembahan.
Perjanjian baru menggunakan beberapa kata penyembahan dua diantaranya adalah:
a. proskuneo, yang artinya mencium kearah tangan atau membungkuk. Ini artinya penyembahan harus dilakukan dengan sikap rendah hati (merendahkan diri).
b. latreuo, yang artinya memberikan dengan penghormatan.
Penyembahan adalah pengakuan akan martabat atau kekuasaan Allah yang MahaTinggi. Jadi jika kita berbicara mengenai penyembahan berarti kita berbicara tentang sesuatu yang diberikan kepada Allah, hasrat yang penuh dan tidak mementingkan diri sendiri untuk memberikan kepada Allah adalah hakekat dan inti dari penyembahan. Jadi cara hidup penyembahan adalah mati bagi diri sendiri (memberikan kehendak hidup kepada Allah) kemudian sikap lalu milik kita kepada Allah, jadi menyembah Allah adalah suatu gaya hidup yang harus dimiliki oleh anak-anak Tuhan.
Alkitab memberikan contoh pribadi yang memiliki kualitas hidup (karakter) sebagai penyembah, yaitu :
1.      Abraham 
Kejadian 22:5 
Kalimat tersebut jika anda baca diucapkan oleh Abraham saat ia akan naik ke gunung untuk mempersembahkan Ishak, putra tunggal yang kelahirannya t'lah dinantikan Abraham selama 25 tahun. Perhatikan Abraham menggunakan kata "sembahyang" saat ia bermaksud mengorbankan anak kesayangannya, seperti yang Allah minta, Abraham paham betul bahwa penyembahan adalah memberikan korban terbaik sesuai dengan kehendak Tuhan.
      2.  Ayub
      Ayub 1:20, 21
Kalimat tersebut keluar dari hati Ayub saat ia kehilangan seluruh harta benda dan kesepuluh orang anaknya, sungguh suatu kesulitan yang rasanya mustahil untuk bisa dipikul oleh ayub seorang diri. Tetapi perhatikan sikap Ayub saat ia kehilangan semua yang ia miliki dan ia kasihi, Ia tetap menyembah dan mengucapkan syukur kepada Allah. Ayub sepenuhnya menyadari bahwa Allah memegang  otoritas tertinggi dalam hidupnya, meyembah artinya tetap mengagungkan Tuhan dan mengucapkan syukur ditengah-tengah kesulitan, tetap memuji Allah saat badai sukacita melanda.
     3. Daud
     2 Samuel 12:19-20
Penyembahan ini terjadi saat setelah Anak Daud hasil perzinahannya dengan Batsyeba mati, Daud tetap menyembah Tuhan meski keinginannya agar bayi itu hidup tidak dikabulkan oleh Tuhan. Daud menyadari Allah mempunyai jalannya sendiri untuk menegakkan keadilan, meyembah berarti tetap mengakui kedaulatan Allah meski permohonan kita tak dikabulkan.

Tokoh-tokoh diatas memiliki kualitas hidup hidup sebagai penyembah dan hal itu membuat mereka memiliki Iman yang teguh karena selalu rindu untuk dekat kepada Tuhan, Tidakkah kita ingin memiliki hidup yang berkualitas seperti mereka.....??

Bersambung .......

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.